Stock floor

Pengertian stock floor (persediaan barang)

  1. Stock floor adalah salah satu aktiva lancar yang jumlahnya cukup besar dalam suatu perusahaan.
  2. Menurut Ristono (2009) persediaan dapat diartikan sebagai barang-barang yang disimpan untuk digunakan atau dijual pada masa tertentu. Persediaan terdiri dari persediaan bahan baku, bahan setengah jadi, dan barang jadi.

Faktor yang mempengaruhi stock floor

  1. Toko harus bisa menentukan jumlah persediaan yang optimal
  2. Kejadian yang harus tanggung bila beban persediaan berlebihan yaitu :
  • Biaya penyimpanan di gudang (semakin banyak barang = semakin mahal biaya yang dikeluarkan)
  • Resiko kerusakan barang ( semakin lama disimpan = semakin tinggi tingkat kerusakan yang dapat terjadi)
  • Resiko keusangan barang (barang kurang laku karena sudah lewat masa trend nya)

Jenis-jenis stock floor

Menurut Handoko (1999 : 334) jenis stock floor dibagi berdasarkan fisiknya, yaitu:

  1. Persediaan barang mentah (Raw material) : besi, kayu, dan komponen untuk proses produksi lainnya
  2. Persediaan komponen-komponen rakitan (purchased parts / componen) : terdiri dari komponen perusahaan lain yang dapat dibuat menjadi sebuah produk secara langsung
  3. Persediaan barang pembantu (supplier) : bahan yang masi perlu dilakukan proses produksi, dan bukan komponen barang jadi
  4. Persediaan barang jadi (finished goods) : barang yang telah selesai di produksi dari perusahaan dan siap di jual kepada konsumen

Fungsi yang terdapat pada stock floor

  1. Decuopling : menggandakan persediaan dengan cara pengelompokan operasional secara terpisah-pisah
  2. Economic size : penyimpanan barang dengan jumlah besar dengan mempertimbangkan adanya diskon atas pembelian bahan, kualitas, serta didukung dengan kapasitas gudang
  3. Antisipasi : penyelamatan jika terjadi keterlambatan barang yang dipesan (adanya persediaan cadang)

Biaya pada stock floor

Menurut Handoko (1999:336) biaya pada stock floor meliputi :

1. Penyimpanan (holding / carrying cost)

Biaya yang terdiri atas biaya lain yang bervariasi secara langsung dengan kuantitas persediaan yang diantaranya :

  • Biaya fasilitas
  • Biaya asuransi persediaan
  • Biaya pajak persediaan
  • Biaya pencurian, perusakan, perampok, dan lainnya

2. Pemesanan (ordering / procurement cost)
  • Biaya pemesanan dan ekspedisi
  • Biaya telepon
  • Biaya untuk membuat surat
  • Biaya pengepakan dan penimbangan 
  • Biaya pengiriman kegudang dan lainnya

3. Manufakturing (setup cost)

Biaya yang dapat dikeluarkan bila bahan diproduksi sendiri yaitu :

  • Biaya mesin
  • Biaya tenaga kerja
  • Biaya penjadwalan 
  • Biaya ekspedisi dan lainnya

4. Kekurangan bahan (shortage cost)

Dapat terjadi jika bahan persediaan tidak mencukupi permintaan, yaitu :

  • Kehilangan penjualan
  • Kehilangan pelanggan
  • Biaya pemesanan khusus
  • Biaya ekspedisi
  • Selisih harga
  • Terganggunya operasi
  • Tambah pengeluaran kegiatan manajerial dan sebagainya

Comments

Popular posts from this blog

Algoritma & flowchart perjalanan ke sekolah

membuat amplop smkn 3 depok dan mail marge